Selasa, 28 Agustus 2012

Momentum Wujudkan Kepedulian Nyata terhadap Lingkungan

 Foto: Ketua Umum BPRPI Harun Noeh (kiri) dan Ketua Umum Perkumpulan Sopo (kanan) Mendengar penjelasan pentingnya kepedulian nyata terhadap lingkungan dari Ketua Umum BPRPI. dalam peresmian Lokasih Pembibitan. (PS)
  
 
Perkumpulan Sopo-BPRPI Resmikan Lokasi Pembibitan
 
Momentum Wujudkan Kepedulian Nyata terhadap Lingkungan
 
Catatan Muhammad Asril

Dalam 20 tahun ke depan, tidak tertutup kemungkinan anak cucu warga Sumatera Utara hanya bisa melihat satu jenis pohon di daerah ini. Yakni ribuan hektar sawit yang notabene merupakan tanaman tidak ramah lingkungan pengganggu keberlangsungan pelestarian alam.
 
Untuk mengantisipasi kekhawatiran itu, perlu dilakukan upaya dan langkah nyata melawan ekspansi (perluasan) sawit. Dengan melakukan pembibitan berbagai macam pohon dan buah, langkah ini merupakan salahsatu upaya nyata kepedulian lingkungan dan generasi akan datang.
 
Demikian dikatakan Ketua Umum Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) Harun Noeh ketika meresmikan dan pemasangan plang lokasi pembibitan pohon dan buah di Kampong Klambir, Sumut, Sabtu (28/7).
Peresmian plang lokasi pembibitan yang bekerjasama dengan Perkumpulan Sopo itu dimaksudkan sebagai momentum mewujudkan kepedulian nyata terhadap pelestarian lingkungan. Apalagi sebelum dilakukan pemasangan plang, Perkumpulan Sopo dan masyarakat BPRPI Kampong Klambir telah lebih dulu melakukan pengisian 3000 polybag (tas plastic) dengan tanah.
 
Dikatakan Harun, pemanasan global atau global warming yang terus mendera bumi, harus dilawan dengan upaya memperhatikan langkah konkrit dan kemandirian. Salahsatunya adalah mengadakan pembibitan pohon dan buah sebagai penyedia pohon untuk penghijauan.
 
“Cuaca panas yang kita rasakan saat ini tidak lain dikarenakan mulai redupnya perhatian kita terhadap pelestarian lingkungan. Sawit-sawit yang ada di sekitar kita ini merupakan salahsatu penyebab semakin memanasnya cuaca disini. Pembibitan ini harus kita jadikan momentum upaya nyata kepedulian kita terhadap lingkungan,” tegas Harun yang juga Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sumut itu.
 
Butuh 4 Juta Pohon
 
Menurut Harun, upaya pembibitan pohon itu juga sebagai salahsatu langkah menyelamatkan keberlangsungan anak-cucu masing-masing masyarakat. Pasalnya, jika langkah pembibitan itu tidak dilakukan sejak dini, maka tidak tertutup kemungkinan keberlangsungan lingkungan akan menganggu keberlangsungan anak-cucu dan generasi mendatang.
 
“Kita tidak ingin anak cucu kita hanya bisa melihat satu jenis pohon saja yakni pohon sawit yang tidak ramah lingkungan. Ini harus kita cegah dengan pembibitan berbagai macam pohon dan buah ini,” urai Harun.
 
Di tempat yang sama, Ketua Umum Perkumpulan Sopo Fajar Kaprawi menjelaskan, pembibitan ini dilakukan karena minimnya ketersediaan pohon di beberapa wilayah khususnya Kota Medan. Dikatakannya, dari hasil penelitiannya selama ini, Kota Medan sendiri membutuhkan 4 juta batang pohon untuk memenuhi target penghijauan.
 
Pembibitan di Kampong Klambir tersebut, kata Fajar, adalah salahsatu upaya menyediakan kebutuhan pohon di Kota Medan tersebut. “Tanpa diminta oleh siapapun kita harus sadari bahwa pembibitan ini harus kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan menyelamatkan lingkungan di Kota Medan,” tandas Fajar.
 
Diterangkan, pembibitan yang biasa disebut pendemplotan itu dilakukan atas kesadaran sendiri dan kemandirian yang masih dimiliki Perkumpulan Sopo dan BPRPI.
 
“Saat ini Perkumpulan Sopo dan BPRPI masih mandiri untuk melakukan pembibitan ini. Namun untuk ke depan, kita pasti mengajak nurani pemerintah untuk andil memperhatikan lingkungan tempat tinggal mereka sendiri. Dengan catatan, kami tidak akan meminta-minta, namun kami hanya mengajak bahwa perhatian lingkungan adalah tanggungjawab bersama,” tukas Fajar.(PS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar