Senin, 17 September 2012

Pendidikan Lingkungan Hidup Layak Masuk Kurikulum

Medan, (SopoAlam). Pendidikan lingkungan hidup sudah saatnya menjadi kurikulum pendidikan nasional. Karena kesadaran terhadap lingkungan harus ditanamkan sejak usia dini.
" Kesadaran terhadap lingkungan tidak hanya ditanamkan dalam tindakan nyata. Namun nilai-nilai edukasi melalui kurikulum pendidikan sudah sepantasnya diterapkan, "jelas ketua umum perkumpulan Sopo, Fajar Kaprawi Skom pada Analisa, Jumat (7/9).

Menurutnya, permasalahan lingkungan hidup yang terus menjadi trend negatif di tengah-tengah perkembangan zaman akan tetap menimbulkan permasalahan selama isu-isu lingkungan tidak menjadi unsur yang hakiki dalam pendidikan. Pendidikan berbasis lingkungan juga tidak hanya menitik beratkan pada peserta didik saja. Tapi semua unsur yang meliputi dunia pendidikan juga menjadi bagian yang tak terpisahkan supaya konsep tersebut berjalan maksimal.

"Semua unsur di lingkungan pendidikan juga menjadi bagian. Bukan sekadar memberikan konsep saja, "katanya.

Selanjutnya, program-program pemerintah yang telah dilakukan melalui kementerian negara lingkungan hidup (Kemeneg LH) sebenarnya sudah optimal. Namun inovasi untuk memicu sekolah-sekolah, instansi dan individu supaya menjadikan pendidikan berbasis lingkungan adalah bagian terpenting dalam kehidupan harus ditingkatkan. Dengan menggandeng semua elemen yang punya visi untuk menjaga lingkungan seperti NGO, LSM dan kelompok-kelompok masyarakat pencinta lingkungan menjadi masukan bagi Kemeneg LH.

"Pemerintah harus bersinergi dengan semua unsur yang memikirkan pentingnya pendidikan lingkungan hidup, "imbuhnya.

Ia berharap agar kesadaran masyarakat kita terhadap lingkungan terus meningkat. Tentu saja hal ini harus diimbangi dengan pendidikan dan pengetahuan yang mengedepankan prinsip-prinsip berwawasan lingkungan. Supaya kelangsungan hidup manusia dan alam sekitar tetap terjaga dan semakin menunjukkan trend yang positif. (YY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar